Penggunaan concrete barrier dalam bidang konstruksi dijadikan sebagai pagar pembatas suatu area. Sistem pada pagar beton ini di jalan raya dimaksudkan untuk pengarahan atau pemuatan kendaraan yang melintas di jalur perlintasan pada sambungan rintangan.
Biasanya pembatas ini bisa berupa batangan mauapun kawat yang membentuk sebuah rangkaian dan bergabung bersama pin yang terbuat dari baja. Bahan yang dibuat memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca maupun pengaruh reaksi kimia yang menyebabkan korosi maupun mengurangi tingkat efektivitasnya.
Penghalang dan median beton merupakan perintang yang dimanfaatkan. Kedua jenis penghalang ini digunakan sebagai keamanan pemisah jalur lalu lalu lintas dengan keuda jalur saling berlawanan. Median merupakan penghalang tetap sedangkan penghaang yang bersifat sementara pada kondisi tertentu dapat melakukan perlindungan lalu lintas dari beragam marabahaya konstruksi.
Concrete Barrier Sementara dan Penempatannya
Penghalang yang memiliki penggunaan sementara ini merupakan salah satu komponen yang memiliki kesamaan dengan median beton pracetak. Pembuatannya memiliki tingkat kekuatan yang sama. Penginstalan dilakukan pada tempat proyek yang sedang dijalankan.
Penempatannya dilakukan di jalan lalu lintas. Penggambarannya dapat digambarkan sesuai konstruksi lampu peringatan mauapun reflektor sesuai perencanaan. Perintang jalan ini dilakukan untuk memisahkan dua jalur dan lampu peringatan yang digunakan wajib memiliki dua lensa sehingga dapat difungsikan.
PCB atau portable concrete barrier dilakukan untuk mengurangi tingkat kerusakan parah akibat kecelakaan. Penahanan yang dilakukan dengan mencegah kendaraan agar tidak bisa melaju. Pembuatan PCB ditempatkan di sekitar median mauapun bahu jalan untuk melindungi objek.
Penggunaan PCB atau Portable Concrete Barrier
Penggunaan PCB di berbagai tempat ditujukan untuk dalam jangka waktu yang lama sebagai perintang di bagian median, tepi jalan mauapun konektor jembatan. Pemanfaatan PCB dapat dipindahkan dengan mudah menggunakan alat berat. Jangka waktu penggunaannya terbilang sangat beragam. Terkadang dimanfaatkan untuk perlindungan lalu lintas dari area konstruksi. Penyaluran lalu lintas, pemisahan arus dan melindungi para pekerja konstruksi saat bekerja. Ukuran ketinggian PCB cednerung bervariasi. Namun, penggunaan yang dikatakan paling efektif ialah 32 inci, 42 inci dan 50 inci.
Sistem yang digunakan untuk membangun sebuah penghalang atau concrete barrier adalah pin dan loop. Penggunaan sistem loop mauapun pin dipengaruhi terhhadap gaya torsi maupun gaya lainnya pada segmen perintang. Penggunaan PCB memiliki nilai penting untuk menahan kecelakaan yang mungkin terjadi.
Keuntungan Penggunaan Penghalang Keamanan Beton( concrete barrier for safety)
Penggunaan penghalang beton dinilai menjadi solusi untuk masalah pembangunan berkelanjutan dan pengadaan RTH atau Ruang Terbuka Hijau Publik. Pemanfaatan concrete barrier terdiri atas tiga bagian terhadap konstruksi secara berkelanjutan seperti ekonomi, sosial dan kelingkungan.Berikut beberapa diantaranya.
Faktor Lingkungan
Manfaat penggunaan concrete barrier terutama terkait masalah kandungan CO2 yang cenderung 80% lebih kecil dibandingkan sistem lainnya. Penggunaan bahan limbah dan tidak mencemari lingkungan. Penggunaannya dapat mendaur ulang 100% produk sebelumnya yang mengalami kerusakan.
Perawatan cenderung murah dan memiliki ketahanan hingga sampai 50 tahun serta mampu mengurangi tingkat kemacetan maupun pengurangan emisi akibat kendaraan lalu lintas.
Faktor Sosial
Penggunaan penghalang beton dinilai dapat menunjang keamanan sehingga mampu meperkecil angka kematian akibat kecelakaan baik pengguna jalan maupun para pekerja. Selain itu kendaraan tidak mampu melakukan penerobosan jalan. Perawatan cenderung murah dan jalan semakin berkurang tingkat kemacetannya. Tentunya, merupakan salah satu solusi tepat bagi para pengendara sepeda motor.
Faktor Ekonomi
Penggunaan penghalang beton juga memiliki manfaat pada aspek ekonomi. Penggunaannya dapat mengurangi tingkat biaya karena jangka waktu tahannya yang lama. Ruangannya bersifat terbatas, perawatan hampir tidak perlu dilakukan. Tetap memiliki fungsi meskipun pernah ditabrak saat terjadi kecelakaan. Concrete barrier diproduksi dalam jumlah banyak tiap harinya. Penggunaannya seringkali untuk keamanan di jalan raya.
Bagaiaman Sejarah Concrete Barrier hingga Saat Ini?
Penggunaan penghalang beton di eropa dimulai pada tahun 1970 an biasa digunakan untuk konstruksi jalan raya dan perlindungannya dalam bentuk pagar yang terbuat dari baja. Namun, penggunaan dari jenis bahan ini dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas apabila terjadi kecelakaan.
Bahan ini juga mudah mengalami kerusakan sehingga perlu bahan lain yang mampu memberikan keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan terutama keselamatan di pinggiran jalan. Berikut beberapa bentuk penghalang beton di eropa.
- Profil New Jersey
Penggunaan jenis ini mulai digunakan di negara Belgia dan Prancis di thaun 1970. Profil ini memiliki dua versi. Perancangannya dimulai di Amerika oleh General Motors tahun 1955. Penggunaan pertama kali di New Jersey.
Profil ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan banguann penghalang yang memiliki daya tahan lebih lama dengan biaya perawatan kecil. Tentunya, tetap memberikan keamanan dan keselamatan bagi para pengguna jalan.
- Profil CSB
Profil New Jersey memiliki kekurangan meskipun dilihat dari kekuatan dan daya tahannya cenderung lama. Namun, kecelakaan dengan tingkat kecepatan tinggi membuat kendaraan menjadi mengalami kerusakan lebih parah dan tidak mampu menahan belokan sehingga kendaraan mengalami belokan secara berlebihan. Maka dibuatlah profil SCB di tahun 1990 an di Belanda. Prfil yang dibuat memiliki kelebihan tingkat kecelakaan dengan kecepatan tinggi dapat dikurangi.
- Cast In situ ( Pengecoran di Tempat)
Perakitannya cenderung dilakukan di tempat proyek. Hal ini memudahkan pengerjaan tanpa perlu menunggu distribusi dari pihak pabrik. Tentunya, lebih menghemat anggaran yang dikeluarkan saat pengangkutan dan distribusi. Penggunaannya cenderung lebih mudah sekaligus melindungi para pekerja selama konstruksi dilakukan di jalan.
Apa Saja Karakteristik yang Dimiliki oleh Penghalang Beton?
Concrete barrier biasa digunakan pada median mauapun hambatan di bahu jalan sehingga sistem yang berlaku memiliki sifat kaku. Bentuknya yang lebih tangguh dari sekedar pagar balok pembatas maupun penghalang kabel memiliki dampak sangat parah. Saat melakukan pemasangan perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
- Pemasangan di daerah lereng dengan kisaran nilai 10H:1V atau area datar. Penggunaan hambatan beton dapat ditempatkan di bagian luar bahu jalan.
- Penggunaan penghalang beton tidak diperbolehkan pada area dengan tingkat foreslope lebih miring dibandingkan 10H:1V.
- Standar lampu yang digunakan untuk penghalang beton tidak perlu menggunakan pencahayaan sendiri.
- Pertimbangan menempatkan penghalang beton pada wilayah yang mudah mengalami bencana seperti badai maupun dampak negatif lainnya.
Bentuk Penghalang Beton yang Bisa Anda Temui di Pasaran
Concrete barrier memiliki beberapa bentuk sesuai penggunaannya di lapangan. Hal ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti transisi roadside or median shape, transisi jembatan dan transisi kaku.
Perintang beton memanfaatkan tingkat kemiringan utama mauapun bentuk pengaman seperti profil New Jersey maupun bentuk F. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan atau mengarahkan berulang pada kendaraan yang melintas. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi pergerakan kendaraan agar tidak mudah mengalami kecelakaan yang parah. Tiap-tiap bentuk penghalang memiliki fungsinya masing-masing disesuaikan dengan tingkat kebutuhan saat melakukan instalasi.
Pemanfaatan concrete barrier sebagai pengaman, pengarah sekaligus pemisah jalan memang dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kecelakaan. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang dilalui tiap kendaraan mempengaruhi tingkat kecepatan dan daya hentinya saat kecelakaan terjadi.